Peradaban Sungai Musi Palembang Sumatera Selatan


Mempopulerkan situs budaya yang penting dan melestarikannya untuk pemberdayaan perekonomian lokal serta memperkuat identitas negeri, khususnya generasi muda.

Di antara yang sangat perlu perhatian adalah warisan peninggalan budaya di sepanjang sungai Musi, Palembang. Sungai Musi menjadi saksi sejarah penting kehidupan masa lampau, Eksistensi sungai Musi melingkupi sepanjang zaman sebagai urat nadi pertumbuhan kota Palembang dan sekitarnya di Sumatera Selatan.

Beragam peninggalan bangunan dari peradaban berabad silam dijumpai di sepanjang bantaran Musi. Bangunan-bangunan lama sebagai saksi sejarah kota Palembang yang penting bagi citra ke-Nusantara-an.

Bangunan-bangunan khas itu berbaur dengan bangunan arsitektur lokal yaitu Rumah Limas berpanggung yang jadi salah satu ikon rumah adat Palembang dan Sumatera Selatan.



Di tengah peninggalan tersebut, tersisa “situs hidup” yang unik, yaitu Kampung Kapitan (Chinese) dan Kampung Arab. Kedua Kampung ini berada  di posisi sepanjang pinggiran Sungai Musi, membaur dengan penduduk melayu lokal sejak dahulu. Keduanya menjadi peninggalan yang berharga, mengingat perannya dalam sejarah maupun karya seni arsitektur yang dimiliki.

Disinyalir kedua lokasi peninggalan berasal dari 5 abad silam. Inilah era di sekitar abad 17 Masehi, ketika peran Sungai Musi populer menjadi jalur transportasi penting di Sumatera Selatan, jauh sebelum mengenal jalur darat dengan aspal kerasnya seperti sekarang ini. Kedua “Situs Kampung” itu didiami oleh dua komunitas yang  pernah berkiprah dalam sejarah kawasan Musi. Komunitas keturunan Arab yang berperan aktif dalam perdagangan dan penyebaran agama islam sejak lama


[Grabbed+Frame+4.jpg]






Serta Komunitas Tiong Hoa yang juga berperan dalam perdagangan, contohnya Kampung Kapitan atau dengan Pulau kemaro sebagai salah satu peninggalannya








Kedua situs hidup ini tentunya menjadi referensi canggih dari keunikan tata letak dan peradaban permukiman Komunitas Tiong Hoa kuno dan Komunitas Arab yang membaur dengan penduduk melayu lokal sejak lama, dimana kerukunan tetap terjaga sampai sekarang. Harta tak ternilai karena permukiman-permukiman itu masih didiami oleh keluarga pendiri komunitas,  keturunan asli dari berabad lalu. Keren sekali ya!

Inilah situs hidup yang langka dan penting bagi sejarah peradaban di sungai Musi, maupun dunia maritim Indonesia.

Karena itu, Situs sepanjang sungai Musi harus menjadi salah satu program pelestarian berkelanjutan.




Sekian

Flag Counter