Masjid tertua di Singapura dibangun orang Indonesia | Masjid Omar Kampong Melaka


Masjid Omar kampong malaka (1820) ini tidaklah terlihat sebagai masjid yang luar biasa di kawasan Keng Cbeow Street, namun inilah masjid yang pertama kali dibangun dan menjadi masjid tertua di Singapura, selain daripada Masjid Sultan Singapura (1826). 

Terletak di tengah tengah kawasan Singapore River Planning Area, Singapore's central business district dan tentu saja merupakan kawasan jantung kota bisnis Singapura. Berada tak jauh dari Kuil Tan Si Chong Su. Masjid Omar Kampong Melaka terletak di Clarke Quay Singapore. Clarke Quay merupakan hotspot bagi kehidupan malam hari di Singapura, lengkap dengan klab malam, pub and pusat kuliner yang terdiri dari lebih dari 200 rumah makan sepanjang sungai Singapura. 


Sejarah Masjid Omar Kampung Malaka

Masjid Omar Kampung Malaka ini didirikan tahun 1820, setahun setelah Stamford Raffless mendarat di Singapura. Masjid ini juga sudah pernah mengalami perbaikan di tahun 1855 dan kemudian tahun 1981 - 1982. pengelolaan masjid tua ini kini ditangani oleh Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS).

Mengambil lokasi di sisi selatan sungai singapura, Masjid Omar Kampung Melaka tepat berada di dalam lingkup Kampung Malaka, daerah yang di khususkan bagi orang melayu oleh Stanford Raffless dalam rencanan tata kota yang dibuatnya tahun 1822. dan hasilnya adalah orang orang Arab, Keturunan Jawa, masyarakat Indonesia lain nya dan orang orang melayu Malaysia pun menetap disekitar sana.


Masjid Omar Kampong Melaka dibangun oleh Syed Omar Bin Ali Aljunied seorang saudagar kaya keturunan Arab yang berasal dari Palembang. Nama beliau yang kemudian di abadikan menjadi nama masjid tertua tersebut. Putra beliau yang bernama Syed Abdullah bin Omar Aljunied yang kemudian membangun lagi masjid tersebut di tahun 1855.


Keluarga Aljunied merupakan salah satu keluarga keturunan arab yang kaya raya di Singapura ketika itu, termasuk juga keluarga Alkaffs dan Alsagoffs. Mereka termasuk keluarga yang cukup dermawan yang dengan rendah hati turut membangun sekolah, rumah sakit dan masjid termasuk mesponsori berbagai acara keagamaan. Nama keluarga Aljunied ini selain diabadikan sebagai nama masjid juga di abadikan sebagai nama jalan Aljunied Road di daerah yang juga bernama Aljunied serta Syed Alwi Road di Serangon.


Pada awalnya masjid Omar dibangun dengan struktur kayu. Kemudian Syed Abdullah bin Omar Aljunied yang membangun ulang masjid tersebut menggunakan bahan bata di tahun 1855 ketika jalan baru ke kampung Malaka dibangun. Pembangunan tersebut juga untuk menampung jemaah yang sudah semakin meningkat. Dan meski sudah dibangun menggunakan bata, seperti halnya masjid masjid tradisional Indonesia, masjid ini sejak dibangun tidak dilengkapi dengan menara. Barulah pada tahun 1985 dilengkapi dengan menara.


Kini masjid Omar menjadi salah satu masjid yang berada di pusat bisnis terpenting di Singapura. Dengan kapasitas mencapai 1000 jemaah masjid senantiasa terbuka untuk menerima jemaah yang kebanyakan adalah muslim yang bekerja di sekitar area tersebut untuk sholat lima waktu dan sholat jum’at.


Lokasi Masjid Omar Kampung Malaka
  
10 Keng Cheow Street
Kampong Malaka
Singapore (059607)



Sumber : google, kaskus, wikipedia

Flag Counter