Ada kerajinan Lakuer/Leker diadopsi dari istilah bahasa inggris lacquer yaitu bahan damar yang dihasilkan oleh sejenis serangga bernama laccifer lacca . Tumbuhan tempat bertenggernya serangga ini banyak ditemukan di Jepang, Tiongkok dan daerah pegunungan Himalaya. Orang Jepang menyadapnya dari pohon tersebut sekali dalam 10 tahun. Di Sumatera Selatan pohon tersebut dikenal dengan nama pohon kemalo.
Selanjutnya permukaan lakuer dihaluskan dengan ampelas diberikan warna dasar dengan oker, lantas dijemur sampai kering. Lubang-lubang didempul kembali diampelas barulah mereka membubuhkan lukisan dengan tinta china. Motif hiasannya biasa terinspirasi oleh lekuk-lekuk di alam seperti tumbuhan bunga dan sebagainya.
Ragam hias yang telah dilukis biasanya diwarnai merah kesumba, merah darah hitam dan emas (prada). Warna dasar yang digunakan hitam dan merah kesumba. Terakhir dilakukan bal yaitu dipoles agar permukaannya berkilauan supaya cat tahan lama dan kelihatan cemerlang perajin melapisinya lagi dengan cairan serlak vernis lalu dijemur kembali.
Kerajinan ini pun sangat diminati, berbagai even internasional mulai dari Sea Games XXVI sampai Parlemen Negara-Negara Islam Dunia di Sumsel membuat kerajinan ini diboyong oleh para peserta event internasional tersebut.