Rumah Yang Dijauhi Malaikat Allah



Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nuur), berdasarkan salah satu hadist : 

“Malaikat telah diciptakan dari cahaya.” (HR. Muslim)

Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya. Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.

Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman berserta tugas-tugas mereka adalah:

Jibril    – Menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul Allah.
Mikail   – Membagi rezeki kepada seluruh makhluk, di antaranya menurunkan hujan.
Israfil   – Meniup sangkakala (terompet) pada hari kiamat.
Izrail    – Mencabut nyawa seluruh makhluk.
Munkar – Memeriksa amal perbuatan manusia di alam barzakh.
Nakir    – Memeriksa amal perbuatan manusia di alam barzakh.
Raqib   – Mencatat amal baik manusia ketika hidup di dunia.
Atid     – Mencatat amal buruk manusia ketika hidup di dunia.
Malik    – Menjaga neraka dengan bengis dan kejam.
Ridwan – Menjaga sorga dengan lemah lembut.

Selain malaikat tersebut diatas, Al Qur’an juga menyebutkan beberapa malaikat lainnya, seperti :

- Zabaniah            : 19 malaikat penyiksa dalam neraka.

- Hamalatul ‘Arsy  : Empat malaikat pembawa ‘Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat   menjadi delapan.

- Malaikat Rahmat  
     
- Malaikat Harut dan Marut : Dua Malaikat yang turun di negeri Babil

- Malaikat Hafazhah (Para Penjaga) : 
       - Kiram al-Katibun – Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mengawasi amal seorang hamba-Nya.
       - Mu’aqqibat         – Para malaikat yang selalu memelihara manusia yang datang silih berganti.

- Malaikat penentram hati kaum mukminin

Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik didalam Al Qur’an, yaitu Jibril (QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4), Mikail (QS 2 Al Baqarah: 98) dan Malik (QS Al Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits.

Nama Malaikat Maut Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur’an dia hanya disebut “Malak al-Maut” atau Malaikat Maut.

Walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur’an, malaikat Jibril juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur’an dengan sebutan lain seperti Ruhul Qudus, Ruhul Amin/ Ar-Ruh Al-Amin dll.


Sifat Malaikat

Sifat-sifat malaikat yaitu mereka selalu patuh terhadap apa-apa yang diperintahkan Allah kepada mereka. Mereka tidak diciptakan untuk membangkang atau melawan kepada Allah. Malaikat tidak dilengkapi dengan hawa nafsu, tidak memiliki keinginan seperti manusia, tidak berjenis lelaki atau perempuan, dan tidak berkeluarga. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi.

Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Mereka tidak makan, minum atau tidur seperti manusia. Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan.

Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam kisah Luth, Maryam, Muhammad dan lain-lainnya.

Berbeda dengan ajaran Nasrani dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah “Malaikat Yang Terjatuh” (Fallen Angel). Iblis adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari ‘api yang tidak berasap’, sedang malaikat dicipta dari cahaya.


Tempat Yang Tidak Disukai Malaikat

Rumah-rumah yang akan dijauhi malaikat misalnya :

- Rumah yang di dalamnya ada anjing 
- Patung (gambar)
- Bau busuk atau menyengat di rumah
- Tidak pernah dilantunkan ayat Al Quran
- Ada istri yang tidak mematuhi suami di dalamnya
- Ada orang kikir/pelit di dalamnya

Tidak sedikit hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.

Nabi Muhammad bersabda: 

“ Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)” 
[HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah]

Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah Nabi Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur.

Malaikat rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan anjing. Abu Haurairah mengatakan bahwa Nabi Muhammad bersabda : 

“ Malaikat tidak akan menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing”. [HR. Muslim]

Flag Counter