Kecantikan batin adalah ketaqwaan kepada Allah. Wanita yang senantiasa memelihara ketaqwaan dapat mengalahkan kecantikan yang dimiliki lahiriah. Jiahhhngopi dimana tuh kata-kata! Hehehe.mantab bukan. Coba baca judul diatas, kenapa ya saya kok geli ngelihat judulnya. Ya iya lah saya geli, mungkin bisa ngakak bacanya. Abis yang nanya soal itu adalah cewe kemaren lewat facebook chat.
Cewe itu tanpa basa-basi langsung nyeletuk gitu. Lum sempat balas, eh dah mati tu chatnya. Sebagai cowo tapi karena tuntutan umur saya harus mengakui saya adalah pria, saya pasti bilang IYA. Cowo itu gak suka cewe yang terlalu protektif, walaupun dimata cewe itu adalah sebuah rasa sayang, perhatian atau apapun alasannya. Tapi jujur saja, tidak ada pria yang menyukai wanita yang kasar, dominan, tukang ngatur, terlalu girl power dan cuek. Sama seperti tidak ada wanita yang menyukai pria yang terlalu sensitif, sedikit-sedikit mellow, panik dan terbawa perasaan.
Seperti yang saya alami dengan mantan saya *walaupun dalam dunia maya, saya udah dari pagi hingga malam sms dia, nelpon dia, mungkin perhatian itu sangat banyak saya berikan daripada waktu kehidupan saya yang harus saya jalanin. Tapi tetap saja itu kurang dimata cewek. Hoby saya adalah futsal dan nulis di blog, namun karena kegiatan yang menghabiskan sekitar 2 jam lebih itu, cewe menggap saya melupakan dia. Padahal saya gak selingkuh, atau menghabiskan waktu dengan percuma.
Setiap ada masalah, saya langsung berusaha untuk memberi alasan dan memberi solusi yang masuk akal. Tapi meskipun semua alasan saya sangat logis, seperti satu tambah satu pastilah dua, wanita sepertinya tidak bisa mengerti. Akibatnya banyak pria yang beranggapan bahwa wanita itu makhluk yang over sensitif, emosional, dan jarang menggunakan logika dengan baik dalam melihat sebuah permasalahan. Tapi itu adalah anggapan yang sebenarnya tidak relevan karena mereka juga diciptakan memiliki volume otak yang sama dengan pria.
Justru wanita adalah makhluk yang cerdas. Semua masalah dan komplain yang diberikan kepada kita adalah sebuah cara yang dilakukan wanita, secara sadar maupun tidak sadar, yang saya sebut sebagai ’studi kelayakan berkala’.
Wanita menginginkan dan membutuhkan sosok seorang pria yang unggul yang memiliki kemampuan yang lebih dibanding pria-pria lain di luar sana. kemampuan pria yang mampu menjaga dirinya, pasangannya dan keluarganya dari berbagai masalah, persoalan dan bahaya. Ini faktor yang sangat penting, karena pria mempunyai peranan sebagai seorang kepala keluarga, seorang decision maker.
Untuk memastikan agar wanita tidak memilih pria yang salah, wanita diciptakan dengan memiliki sebuah mekanisme khusus yang digunakan untuk menguji seberapa layak si pria sehingga si wanita memutuskan untuk menjalin hubungan dengannya.
Masalahnya pengujian si wanita kepada si pria tidak selesai setelah mereka ‘jadian’ atau menikah, wanita akan terus melakukan studi kelayakan tersebut secara terus menerus, secara berkala, untuk memastikan apakah kemampuan Anda sebagai seorang pria memang masih layak atau tidak.
Banyak pria berpikir, wanita hanya mengikuti emosinya saja dalam bertindak, tetapi kenyataannya apabila ada sahabat dekat yang curhat, mereka mengerti dan mampu memberikan nasihat yang logis kepada sahabatnya itu. Mereka juga sering memberikan saran yang positif dan masuk akal.
“Sudah jangan dipikirin dulu, tunggu emosi kamu reda dulu. Baru nanti pelan-pelan diomongin baik-baik..”
Hal tersebut membuktikan wanita juga sebenarnya tahu caranya menggunakan logika mereka, akan tetapi dalam kondisi tertentu, mereka memang sengaja me-non-aktifkan logika dan mengaktifkan mekanisme(perasaan) tersebut untuk menguji Anda. Karena insting ini sudah ada selama ribuan bahkan jutaan tahun, insting yang diwariskan oleh nenek moyang kita (mereka) sebagai salah satu cara self defense dan survival.
Coba seorang wanita bisa mengikutin teladan yang dicontohkan Siti Khadijah, pasti bisa menjadi lebih menghargai seorang pria. Sebelum menjawab ini, pasti dari pandangan wanita mengatakan kadang-kadang si pria juga gak pernah menghargai wanita. So, perdebatan gak akan habisnya. Saya gak mao membahas soal itu. Tapi membahas bagaimana menerangkan judul yang seperti diatas.
Siti Khadijah adalah seorang wanita cerdas, berparas cantik, kaya, memiliki akhlak mulia, dan penuh kelembutan. Sehingga Rasullah sangat mencintai SIti khadijah, beliau bersabda, sebaik-baiknya wanita penghuni surga dalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid. Sayang jaman makin berubah, seiring perkembangan kehidupan yang menuntut perubahan. Begitu juga kehidupan dan perasaan orang.
Terlalu memanjakan dan SMS / telepon setiap Hari dan setiap saat. Cewek memang kadang perlu untuk sedikit dimanja, tetapi tidak setiap saat. Bayangkan kalau setiap hari kamu makan sayur asem. Apa rasanya? Mungkin pada hari pertama dan kedua rasanya masih enak, tetapi pada hari ketiga dan seterusnya, sayur asem itu menjadi SAYUR PAHIT! Kamu bosan dengan rasa yang itu-itu saja. Asem yang itu-itu aja. Sama dengan saat si cewek mendengar hp nya berbunyi, pikirannya langsung berkata, “ARGH!!! Pasti dia lagi, bosen!” Ketika kamu bilang kamu memanjakan dia, saya berani bertaruh kalau isi sms kamu seperti ini, “Hai, sudah makan?”, “Hai, sudah pulang?”, “Hai, sudah sampai rumah?”, “Hai, sudah bobo?”, “Sudah minum obat?”, “Jangan cape-cape ya.. Istirahat, lagi apa skarang?”
Bayangkan kamu mendapat SMS seperti itu setiap saat, setiap 2 jam sekali, pada waktu yang hampir-hampir mirip. Bosan dan ujung2nya terlalu Over malah. Seperti yang dikatakan teman saya saat chat lewat Ym tadi :
Cewek mang gituuuh biarpuun di telfon berjam jam tetep ajah ga puassspokoknya gitu2 deech maunya di perhatiin full time.
Dubrakkkk.Apa sih yang dipikirkan wanita itu. Coba dia bisa berpikir, bahwa kehidupan ini sayang buat dihabiskan dengan hal yang tak berguna saja. Cita-cita, tugas kuliah, ibadah atau sekedar lainnya kan masih ada. Kalau terlalu sering diperhatiin, apa gak bosan. *Mudahan cewe-cewe ngerti.
Nah kalo saya harus bilang, itu memuakkan. Saya punya tujuan hidup dan cita-cita yang ingin diraih. Bukan sok sibuk. Tapi waktu saya gak mungkin saya habiskan buat hal-hal asmara saja. Ibadah, kuliah dan hoby sebagai penunjang kepenatan saya. Belum lagi duit yang tiap tengah bulan mulai sekarat. Pasti saya berpikir lagi. Jika saya sudah menjadi orang yang berguna secara tidak langsung saya bisa memberikan kebahagiaan kepada keluarga dan tentunya sang wanita. *sayang wanita berpikir beda.
Hehepanjang juga, itulah gambaran saya mengapa cowo gak suka cewe protektif. Semoga bisa dijadikan pelajaran dan hidayah. Trims
Nb: ingat cowo berpikir menggunakan logika, sedangkan wanita dengan system perasaan. Dengan kelembutan, kecakapan dan kecerdasan seorang wanita bisa membuat para pria ataupun cowo tak akan mudah berpaling.